LAPORAN
PERCOBAAN
PEMBUATAN
DAN PENGENCERAN
LARUTAN
TAHUN
PELAJARAN 2016/2017

Nama : Widyani Putri
Kelas :
X MIA E
Kelompok 6
1.
Nelatun
Inayah (24)
2.
Aan
Febriani (01)
3.
Laela
Kumalasari (17)
4.
Widyani
Putri (34)
I.
Judul Percobaan
Laporan Percobaan Pembuatan
dan Pengenceran Larutan
II.
Tujuan Percobaan
·
Membuat larutan NaCl 1 M sebanyak 100 ml
dari Kristal NACl
·
Membuat larutan NaCl 0,01 M dengan cara
pengenceran dari larutan NACl 1 M
III.
Dasar Teori
. Larutan adalah campuran
yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih.
Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah. Disebut
homogen karena susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya
bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Fase
larutan dapat berwujud gas, padat ataupun cair. Larutan gas misalnya udara.
Larutan padat misalnya perunggu, amalgam dan paduan logam yang lain. Larutan
cair misalnya air laut, larutan gula dalam air, dan lain-lain.
Pembuatan larutan adalah suatu cara
mempelajari cara pembuatan larutan dari bahan cair atau padat dengan
konsentrasi tertentu. Untuk menyatakan kepekaaan atau konsentrasi suatu larutan
dapat di lakukan berbagai cara tergantung pada tujuan penggunaannya. Adapun satuan
yang digunakan untuk menentukan kepekaan larutan adalah molaritas. Kemolaran
atau Molaritas adalah banyaknya jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter
larutan. Atau konsentrasi suatu larutan yang mengukur banyaknya mol zat
terlarut dalam tiap liter larutan. Kemolaran alatu Molaritas lambangnya M.
Molaritas dapat dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan
:
M=
kemolaran (mol/L)
n=
mol zat (mol)
V=
volume yang ditempati zat (L)
Proses
pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara
menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu
larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas
dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat.
Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus
ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam
asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat
menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika
kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit. Rumus
sederhana pengenceran menurut Lansida (2010), adalah sebagai berikut :
M1
x V1 = M2 x V2
Keterangan
:
M1
= Molaritas larutan sebelum pelarutan
V1
= Volume larutan sebelum pelarutan
M2
= Molaritas larutan sesudah pelarutan
V2 = Volume Molaritas larutan
sesudah pelarutan
IV.
Alat dan Bahan
Percobaan 1
No
|
Alat
|
Ukuran
|
Jumlah
|
1.
|
Neraca
digital
|
-
|
1
|
2.
|
Labu
ukur
|
100
ml
|
1
|
3.
|
Corong
kaca
|
-
|
1
|
4.
|
Batang
pengaduk
|
-
|
1
|
5.
|
Gelas
kimia
|
100
ml
|
2
|
6.
|
Pipet
volume
|
25
ml
|
1
|
7.
|
Kertas
label
|
-
|
1
|
8.
|
Cawan
petri
|
-
|
1
|
No
|
Bahan
|
Wujud
|
Jumlah
|
1.
|
NaCl
|
Padat
|
5,85 gr
|
2.
|
Akuades
|
Cair
|
100 ml
|
Percobaan
2 :
No
|
Alat
|
Ukuran
|
Jumlah
|
1.
|
Labu
ukur
|
100 ml
|
1
|
2.
|
Pipet
volume
|
25 ml
|
1
|
3.
|
Gelas
kimia
|
100 ml
|
1
|
4.
|
Kertas
label
|
-
|
1
|
5.
|
Gelas
Ukur
|
1
|
10 ml
|
No
|
Bahan
|
Wujud
|
Jumlah
|
1.
|
NaCl
|
Larutan (1M)
|
10 ml
|
2.
|
Akuades
|
Cair
|
100 ml
|
V.
Cara Kerja
Percobaan
1:
1. Menimbang
Kristal NaCl dengan neraca digital.
Tips : letakkan cawan
petri terlebih dulu lalu tekan tombol ‘zero’ lalu timbang Kristal NaCl 5,85 gr


2. Masukkan
Kristal NaCl yang sudah ditimbang ke dalam gelas kimia

3. Mengambil
akuades secukupnya dengan gelas kimia yang lainnya.
4. Menuangkan
akuades secukupnya ke gelas kimia yang berisi NaCl. Kira – kira setengah gelas
kimia supaya kristalnya mudah larut.

5. Mengaduk
campuran Kristal NaCl dan akuades menggunakan batang pengaduk sampai
terlarutsepenuhnya

6. Menuangkan
campuran yang terlarut ke dalam labu ukur.

7. Menambahkan
akuades ke dalam labu ukur sampai tanda batas menggunakan pipet volume.

8. Menutup
labu ukur dan mencampur larutan dengan membalik – balikkan labu ukur agar NaCl
terlarut sepenuhnya


9. Beri
label pada labu ukur tersebut

Percobaan
2
1. Memasukkan
larutan terlebih dulu ke gelas ukur sampai batas 10 ml


2. Memasukkan
10 ml NaCl 1M ke dalam labu ukur kosong

3. Menambahkan
akuades ke dalam labu ukur sampai tanda batas. Jika sudah mendekati tanda batas
gunakan pipet volume agar lebih akurat.


4. Tutup
labu ukur dan balik – balik agar larutan NaCl tercampur rata

5. Memberi
label pada labu ukur tersebut

VI.
Pembahasan
Dalam melakukan kegiatan ini yang
dilakukan pertama kali adalah menghitung jumlah bahan yang akan digunakan,
seperti menghitung berapa banyak kristal NaCl yang diperlukan untuk membuat
larutan NaCl 1M sebanyak 100 ml. Selain itu, kita juga perlu menghitung berapa
banyak larutan NaCl 1M yang akan diencerkan menjadi NaCl 0,01 M. Semua hal
mulai dari perhitungan sampai penimbangan bahan harus akurat karena bila
terjadi kesalahan sedikit saja maka tidak menutup kemungkinan larutan yang
dihasilkan akan memiliki konsentrasi yang berbeda dari yang diinginkan. Cara mencampurkannya pun harus benar karena
apabila larutan tidak tercampur sempurna maka larutan yang dihasilkan juga
tidak seperti yang diinginkan sebelumnya. Dalam kegiatan ini, kami menggunakan
labu ukur 100 ml dikarenakan kami akan membuat larutan sebanyak 100 ml. Dalam
penggunaannya bila larutan yang diinginkan lebih besar atau lebih sedikit dari
100 ml maka labu ukur yang digunakan juga berbeda. Labu ukur memiliki bentuk
tabung yang seperti labu dibagian bawahnya, jadi jika dalam mencampur larutan
hanya menggoyangkannya saja maka larutan tidak akan bisa tercampur. Supaya bisa
tercampur maka kita perlu membalik labu ukur secara berulang sampai larutan
tercampur sempurna. Sebelumnya kita perlu menutup lubang di bagian atas labu
ukur, bisa menggunakan tutup yang sudah disediakan atau menggunakan jari
telunjuk. Kemampuan mengubah konsentrasi larutan sangat penting, apalagi saat
kita melakukan praktikum namun tidak memiliki cukup bahan dengan konsentrasi
yang dibutuhkan. Melakukannya pun perlu ketelitian dan konsentrasi penuh,
karena jika zat yang dihasilkan berbeda dari yang diperlukan tidak menutup
kemungkinan justru yang dihasilkan adalah zat yang berbahaya.
Untuk menghitung jumlah Kristal NaCl
maka digunakan rumus molaritas, sedangkan menghitung jumlah larutan NaCl yang
akan diencerkan digunakan rumus sederhana pengenceran. Berikut perhitungan yang
kami lakukan :

VII.
Kesimpulan
Dapat
disimpulkan bahwa yang perlu diperhatikan dalam membuat larutan baik dari
larutan pekat maupun zat padat, adalah sebagai berikut.
1. Untuk
membuat larutan, pastikan bahwa perhitungan yang dilakukan benar. Dalam membuat
larutan dengan zat padat menggunakan rumus molaritas atau rumus lain yang
serupa. Dan dalam membuat larutan dengan larutan pekat menggunakan rumus
sederhana pengenceran atau rumus lain yang serupa
2. Dalam
menimbang atau mengukur bahan, usahakan jumlahnya sesuai dengan perhitungan
yang telah dilakukan.
3. Saat
mencampur larutan, pastikan larutan itu tercampur sempurna.
VIII.
Daftar Pustaka
Erlangga : Sudarmo,
Unggul. 2013. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas
X
Istana Media : Rahmawati, Kurnia
Ayu. 2015. Rumus dan Materi SMA/MA Super
Lengkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar