LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI
“Uji
Makanan”
TAHUN
PELAJARAN 2017/2018

Nama : Widyani Putri
Kelas :
XI MIA E
Kelompok
1.
Cindra Karunia P (08)
2.
Haris Surya H (15)
3.
Nabila Anggita A (22)
4.
Widyani Putri (34)
I.
Judul
Laporan
Praktikum Biologi : Uji Makanan
II.
Tujuan
Menguji
keberadaan kandungan gizi (karbohidrat, protein, glukosa, dan lemak) pada
berbagai bahan makanan
III.
Landasan Teori
Makanan diperlukan tubuh manusia untuk pertumbuhan dan melakukan
kegiatan sehingga tubuh tetap sehat. Makanan yang kamu makan sebaiknya
mengandung gizi. Asupan gizi yang baik tidak akan terpenuhi tanpa makanan yang
sehat. Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung semua zat gizi.
Zat-zat gizi tersebut dibutuhkan tubuh untuk memperoleh energi. Selain itu, zat
gizi digunakan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan sel-sel tubuh serta
memelihara kesehatan. Zat-zat makanan yang diperlukan tubuh, di antaranya
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Karbohidrat, protein, dan
lemak diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang banyak sehingga disebut
makronutrien. Sementara itu, vitamin dan mineral diperlukan oleh tubuh dalam
jumlah yang lebih sedikit sehingga disebut mikronutrien. Nah, dalam percobaan
kali ini yang akan dibahas dan diuji kandungannya pada beberapa bahan makanan
yang telah disediakan adalah karbohidrat, protein, glukosa dan lemak.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas karbon (C), hidrogen
(H), dan oksigen (O). rumus karbohidrat adalah CnH2nOn.
Karbohidrat paling banyak berasal dari tumbuh – tumbuhan yang melakukan
fotosintesis. Karbohidrat dalam makanan berupa pati, sukrosa, laktosa, dan
fruktosa. Karbohidrat dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu monosakarida, disakarida dan
polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang terdiri atas satu gugus
gula, contohnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Disakarida terdiri atas dua
gugus gula, contohnya sukrosa, fruktosa, dan maltosa. Sedangkan polisakarida
terdiri atas banyak gugus gula seperti misalnya pati. Sebagai makronutrien
karbohidrat tentunya memiliki peran penting dalam tubuh kita. Nah, fungsi atau
peran karbohidrat tersebut, antara lain :

Setiap satu gram karbohidrat
menghasilkan sekitar 4,1 kkal. Karbohidrat merupakan sumber utama energy bagi
penduduk di seluruh duniakarena banyak terdapat di alam dan harganya relatif
murah. Di dalam tubuh, karbohidrat berbentuk glukosa, di simpan di hati dan
otot dalam bentuk glikogen, dan sebagian diubah menjadi lemak sebagai cadangan
energy.

Karbohidrat mencegah terjadinya
oksidasi lemak yang tidak sempurna, yang akan menghasilkan badan keton.
Karbohidrat sekitar 50 – 100 gram/hari dibutuhkan untuk mencegah keracunan
akibat peningkatan keton dalam tubuh

Apabila kebutuhan karbohidrat
tercukupi, protein tidak diakan digunakan sebagai sumber energi.

Hemiselulosa dan pectin mampu
menyerap banyak air dalam usus besar sehingga memberi bentuk feses dan membantu
pembuangan feses.
Dalam tubuh, kebutuhan karbohidrat harus tercukupi dengan baik. Apabila
tubuh kekurangan karbohidrat maka dapat mengakibatkan ketosis ataupun kerapuhan
tulang. Ketosis adalah penyakit kelebihan keton dalam darah, jika tubuh
kekurangan karbohidrat maka lemak akan diubah menjadi energy. Metabolism inilah
yang menyebabkan produksi keton meningkat dan mungkin melebihi kecepatan
pembuangannya. Selain itu, kekurangan karbohidrat akan menyebabkan digunakannya
protein sebagai sumber energi akibatnya jumlah protein yang digunakan sebagai
zat pembangun akan berkurang dan memungkinkan terjadinya penyusutan jaringan.
Selanjutnya adalah protein. Protein merupakan bagian terbesar tubuh
setelah air, sebanyak seperlima dari bagian tubuh. Protein tersusun dari ataom
karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N). sumber protein ini
sendiri bisa berasal dari daging berwarna merah ( misalnya : daging sapi,
kambing, kerbau ), Ikan, daging ungags, telur, susu, kerang, keju, serta
kelompok kacang – kacangan dan hasil pengolahannya ( contoh : kedelai, kacang
hijau, kacang merah, dan kacang panjang ). Protein memiliki beberapa fungsi,
diantaranya menghasilkan jaringan baru selama masa pertumbuhan, menggantikan
protein yang hilang, pembuatan protein baru dengan fungsi khusus ( contoh ;
enzim, hormon, dan hemoglobin ), sebagai sumber energi apabila tubuh kekurangan
karbohidrat, mengatur keseimbangan air di dalam tubuh, memelihara kenetralan tubuh dengan bertindak sebagai buffer untuk menjaga pH pada taraf
konstan, pembentukan antibodi untuk melawan infeksi bibit penyakit, serta
mengangkut zat – zat gizi dari dinding saluran pencernaan ke darah, dari darah
ke jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel. Akibat yang ditimbulkan
karena kekurangan protein antara lain adalah marasmus dan kwasiokhor. Marasmus
adalah penyakit dan biasanya diderita oleh bayi usia satu tahun karena
terlambat diberi makanan tambahan, penyapihan mendadak, sering terserang
infeksi saluran pencernaan, atau formula pengganti ASI yang terlalu encer. Gejalanya, yaitu anak apatis, tampak lebih
tua, dehidrasi, pembengkakan hati, cacingan, pertumbuhan lambat, dsb.
Berikutnya adalah lemak. Lemak meliputi senyawa heterogen yang sukar
larut di dalam air, tapi pada keadaan tertentu membentuk emulsi (misalnya, saat
dicserna di salam usus). Ada 2 macam lemak, yaitu lemak hewani dan lemak
nabati. Lemak hewani adalah lemak yang dihasilkan hewan. Contoh lemak hewani
adalah daging, keju, minyak ikan, telur, dan mentega. Adapun lemak nabati
adalah lemak yang bearasal dari tumbuh-tumbuhan. Contoh lemak nabati adalah
kelapa, kacang tanah, dan margarin. Dalam perannya di dalam tubuh, lemak
berfungsi sebagai sumber energi yang lebih efektif dibandingan kerbohidrat dan
protein karena dapat disimpan di dalam tubuh pada jangka waktu yang lumayan
lama, sebagai perlindungan dari benturan dan mempertahankan organ tubuh tetap
pada posisinya, sebagai penyekatan/isolasi ( mencegah tubuh kehilangan panas),
mengakibatkan penghambatann peristaltik lambung dan sekresi asam sehingga
menunda waktu pengosongan lambung dan mrncegah timbulnya rasa lapar, ikut serta
membangun jaringan tubuh khususnya sebagai bahan penyusun membran sel, sebagai
penyedia vitamin larut lemak ( yaitu vitamib A, D, E, K), menghemat protein,
sebagai pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan makanan, serta memberi
kelezatan pada makanan. Kelebihan konsumsi lemak secara berkala dapat
menimbulkan obesitas akan tetapi ada beberapa lemak yang berpengaruh baik bagi
tubuh seperti omega 3. Omega 3 itu sendiri merupakan asam lemak esensial yang
dapat mencegah dan menghambat pertumbuhan sel – sel kanker, memperbaiki tekanan
darah, mencegah penyakit jantung, meningkatkan kekebalan tubuh, serta membantu
perkembangan otak dan daya ingat sehingga meningkatkan kemampuan belajar dan
mengingat. Sumber asam lemak omega 3 antara lain ikan salmon, ikan tuna, ikan
tenggiri, telur, kacang kenari, kedelai, sayur bayam, brokoli, kembang kol,
buah labu, dan pepaya.
Yang
terakhir adalah glukosa. Glukosa sebenarnya termasuk dalam kelompok karbohidrat
yaitu monosakarida. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein
dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada
metabolisme lipid sehingga jaringan ini sangat tergantung pada glukosa. Glukosa
adalah karbohidrat yang paling sederhana dan mengalir dalam aliran darah
sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap
glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh. Glukosa
diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa
ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya
menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (pati hewan) dan sel
lemak yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi
cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan
lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi
cadangan, lemak tak pernah secara langsung dikonversi menjadi glukosa.
Adapun
sebelum membahas lebih lanjut mengenai percobaan ini, kelompok kami memiliki
asumsi atau hipotesis tentang kandungan gizi dari makanan yang kami uji antara
lain, sebagai berikut :
Bahan
Makanan
|
Kandungan
gizi
|
Nasi
|
Karbohidrat, glukosa
|
Kentang (rebus)
|
Karbohidrat,
|
Susu
|
Protein, glukosa, lemak
|
Putih telur (rebus)
|
Protein, lemak
|
Tempe mentah
|
Protein
|
Mentega
|
Lemak
|
Minyak goring
|
Lemak
|
Roti tawar
|
Karbohidrat, protein, glukosa
|
Tahu putih
|
Protein
|
Pisang
|
Karbohidrat, glukosa
|
IV.
Alat dan Bahan
1.
Tabung reaksi
2.
Pipet
3.
Papan tes porselen
4.
Lampu spiritus /
Bunsen
5.
Mortar dan alat tumbuk
6.
Larutan lugol
7.
Lautan biuret
8.
Larutan benedict
9.
Kertas buram
10.
Berbagai bahan makanan
:
·
Nasi
·
Kentang (rebus)
·
Susu
·
Putih telur (rebus)
·
Tempe (mentah)
·
Mentega
·
Minyak goreng
·
Roti tawar
·
Tahu putih
·
Pisang
V.
Cara Kerja
1.
Uji Karbohidrat ( amilum ) dengan
larutan lugol
Ø Masing
- masing bahan makanan yang padat dihancurkan atau ditumbuk terlebih dahulu,
lalu tambahkan sedikit air agar teksturnya sedikit lembek. Pastikan alat – alat
yang digunakan dicuci terlebih dahulu saat menggunakannya pada bahan makanan
yang berbeda, agar tidak mengontaminasi masing – masing larutan
Ø Letakkan
1 – 2 tetes masing – masing larutan bahan makanan pada papan porselen
Ø Teteskan
larutan lugol dan amatilah perubahan warna yang terjadi pada papan porselen
Ø Bila
larutan berubah warna menjadi hitam atau kebiruan, maka bahan makanan yang
diuji terbukti mengandung karbohidrat
Ø Catatlah
pada tabel pengamatan, bahan makanan apa saja yang mengandung karbohidrat dan
bahan makanan apa yang tidak mengandung karbohidrat
2.
Uji Protein dengan larutan biuret
Ø Masing
- masing bahan makanan yang padat dihancurkan atau ditumbuk terlebih dahulu,
lalu tambahkan sedikit air agar teksturnya sedikit lembek. Pastikan alat – alat
yang digunakan dicuci terlebih dahulu saat menggunakannya pada bahan makanan
yang berbeda, agar tidak mengontaminasi masing – masing larutan
Ø Letakkan
1 – 2 tetes masing – masing larutan bahan makanan pada papan porselen
Ø Teteskan
larutan biuret dan amatilah perubahan warna yang terjadi pada papan porselen
Ø Bila
larutan berubah warna menjadi ungu atau lembayun muda, maka bahan makanan yang
diuji terbukti mengandung protein
Ø Catatlah
pada tabel pengamatan, bahan makanan apa saja yang mengandung protein dan bahan
makanan apa yang tidak mengandung protein
3.
Uji Glukosa dengan benedict
Ø Masing
- masing bahan makanan yang padat dihancurkan atau ditumbuk terlebih dahulu,
lalu tambahkan sedikit air agar teksturnya sedikit lembek. Pastikan alat – alat
yang digunakan dicuci terlebih dahulu saat menggunakannya pada bahan makanan
yang berbeda, agar tidak mengontaminasi masing – masing larutan
Ø Letakkan
1 ml masing – masing larutan bahan makanan kedalam masing – masing tabung
reaksi
Ø Tambahkan
larutan benedict secukupnya ( 1-5 tetes)
ke dalam masing – masing tabung reaksi
Ø Jika
terbentuk endapan merah / merah bata maka bahan makanan yang diuji mengandung
glukosa
Ø Catatlah
pada tabel pengamatan, bahan makanan apa saja yang mengandung glukosa dan bahan
makanan apa yang tidak mengandung glukosa
4.
Uji Lemak
Ø Masing
- masing bahan makanan yang padat dihancurkan atau ditumbuk terlebih dahulu,
lalu tambahkan sedikit air agar teksturnya sedikit lembek. Pastikan alat – alat
yang digunakan dicuci terlebih dahulu saat menggunakannya pada bahan makanan
yang berbeda, agar tidak mengontaminasi masing – masing larutan
Ø
Siapkan kertas buram dan buatlah garis kotak –
kotak berukuran 5 x 5 cm
Ø
Teteskan atau oleskan tiap larutan bahan makanan
pada kotak – kotak tersebut serta tuliskan nama bahan makanan pada tiap kotak. Keringkan lalu amati
Ø
Amatilah perubahan yang terjadi,, apabila kertas
tampak buram seperti terkena minyak atau tambak transparan maka bahan makanan
tersebut mengandung lemak
VI.
Hasil Percobaan
Bahan Makanan
|
Hasil
percobaan ( diberi tanda + atau - )
|
Kesimpulan
|
|||
Uji Amilum
|
Uji Protein
|
Uji Glukosa
|
Uji Lemak
|
||
Nasi
|
+
|
-
|
+
|
-
|
|
Kentang
( rebus)
|
+
|
-
|
-
|
-
|
|
Susu
|
-
|
+
|
+
|
+
|
|
Putih telur
|
-
|
+
|
+
|
+
|
|
Tempe mentah
|
-
|
+
|
+
|
-
|
|
Mentega
|
-
|
-
|
-
|
+
|
|
Minyak goreng
|
-
|
-
|
-
|
+
|
|
Roti tawar
|
+
|
+
|
+
|
-
|
|
Tahu putih
|
-
|
+
|
-
|
-
|
|
Pisang
|
-
|
-
|
+
|
-
|
|
VII.
Jawaban pertanyaan
a. Bahan
makanan apa saja yang mengandung karbohidrat?
Jawab : nasi, kentang, roti tawar.
b. Bahan
makanan apa saja yang mengandung protein?
Jawab : susu, telur, tempe mentah, roti tawar, tahu putih.
c. Bagaimakah
perubahan warna yang terjadi jika suatu percobaan diketahui merupakan uji
Biuret positif?
Jawab : Larutan biuret digunakan
untuk menguji kandungan protein pada bahan makanan. Oleh karena itu, apabila
suatu percobaan diketahui merupakan uji Biuret positif maka zat makanan dalam
percobaan tersebut terbukti mengandung protein.
d. Bahan
makanan apa saja yang mengandung glukosa?
Jawab : nasi, susu, telur, roti tawar, pisang.
e. Bahan
makanan apa saja yang mengandung lemak?
Jawab : susu, telur, mentega, minyak goreng.
f.
Bahan makanan apa yang
mengandung lebih dari satu zat gizi?
Jawab : nasi, susu, telur, roti tawar.
g. Bagaimakah
kesesuaian hasil percobaan dengan asumsi awal terhadap kandungan zat gizi dalam
makanan tersebut?
Jawab : Hampir semua hasil
percobaan sesuai dengan asumsi awal, tetapi masih ada beberapa yang tidak
sesuai seperti pisang yang kami uji ternyata tidak mengandung karbohidrat atau
putih telur yang kami uji ternyata mengandung glukosa walau tidak dalam jumlah
banyak.
VIII.
Pembahasan
Pada
percobaan ini, untuk mengetahui kandungan karbohidrat, protein, glukosa, dan
lemak pada bahan makanan menggunakan
beberapa reagen, antara lain :
v Lugol
digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
(amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi hitam atau kebiruan, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.
Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut banyak kandungan
karbohidratnya.
v Biuret
adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan
makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan
menghasilkan warna ungu atau lembayung
muda. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang
menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : Kompleks koordinasi antara Cu2+
dengan gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan
membentuk warna lembayung.
v Benedict
adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan
makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna
merah atau merah bata ketika reagen Benedict dicampur dan dipanaskan dengan
glukosa. Glukosa memiliki sebuah elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu
kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami
reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
v Kertas
buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram
mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian
lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu
di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering,
jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak
Dari
percobaan yang telah kami lakukan, berikut rincian mengenai hasil pengamatan
kami :
1. Nasi
·
Uji
amilum, nasi ditetesi dengan reagen lugol ternyata menghasilkan warna coklat
kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi memiliki kandungan amilum.
·
Uji
protein, nasi tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret
tidak terjadi perubahan warna menjadi ungu.
·
Uji
glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen berubah
menjadi orange. Hal ini menunjukkan bahwa nasi mengandung glukosa.
·
Uji
lemak, nasi yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan
. Hal ini berarti nasi tidak memiliki kandungan lemak.
2. Kentang
(rebus)
·
Uji
amilum, kentang ditetesi dengan reagen lugol ternyata menghasilkan warna coklat
kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa kentang memiliki kandungan amilum.
·
Uji
protein, kentang tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret
tidak terjadi perubahan warna menjadi ungu.
·
Uji
glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas Bunsen tidak berubah
menjadi merah atau merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa kentang tidak
mengandung glukosa.
·
Uji
lemak, kentang yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan
. Hal ini berarti kentang tidak memiliki kandungan lemak.
3. Susu
·
Uji
amilum, ketika susu di tetesi dengan reagen lugol maka akan bereaksi dan
ternyata tidak menghasilkan warna biru
kehitaman. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum.
·
Uji
protein, susu mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna
menjadi ungu.
·
Uji
glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen berubah
menjadi orange. Hal ini menunjukkan bahwa susu mengandung glukosa.
·
Uji
lemak, susu yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan.
Maka susu mengandung lemak.
4. Telur
·
Uji
amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan
warna orange kecoklatan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur
memiliki amilum karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki
warna biru kehitaman.
·
Uji
protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret
warna menjadi ungu.
·
Uji
glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas bunsen
ternyata berwarna kuning kecoklatan. Hal itu menunjukkan bahwa putih telur
mengandung sedikit glukosa.
·
Uji
lemak, putih telur yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda
transparan. Maka putih telur mengandung lemak.
5. Tempe
mentah
·
Uji
amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna
putih kecoklatan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak mengandung amilum.
·
Uji
protein, tempe hanya sebagian mengandung protein karena ketika ditetesi dengan
reagen biuret warna menjadi setengah ungu.
·
Uji
glukosa, tempe mengandung sedikit glukosa. Ketika ditetesi benedict dan
dipanaskan diatas busen warna berubah menjadi agak orange.
·
Uji
lemak, ketika dioleskan pada kertas buram tempe tidak meninggalkan noda
transaparan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak memiliki kandungan lemak.
6. Mentega
·
Uji
amilum, mentega di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan tidak menghasilkan warna biru kehitaman. Hal itu
berarti tidak menunjukkan bahwa mentega memiliki amilum.
·
Uji
protein, mentega tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret
tidak terjadi perubahan warna menjadi ungu.
·
Uji
glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas Bunsen tidak berubah
menjadi merah atau merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa mentega tidak
mengandung glukosa.
·
Uji
lemak, mentega yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan.
Maka mentega mengandung lemak.
7. Minyak
goreng
·
Uji
amilum, minyak goreng di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan tidak menghasilkan warna biru kehitaman. Hal itu
berarti tidak menunjukkan bahwa minyak goreng memiliki amilum.
·
Uji
protein, minyak goreng tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen
biuret tidak terjadi perubahan warna menjadi ungu.
·
Uji
glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas Bunsen tidak berubah
menjadi merah atau merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa minyak goreng tidak
mengandung glukosa.
·
Uji
lemak, minyak goreng yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda
transparan. Maka minyak goreng mengandung lemak.
8. Roti
tawar
·
Uji
amilum, roti di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru
kehitaman. Maka dari itu roti mengandung amilum.
·
Uji
Protein, roti mengandung sedikit protein karena setelah ditetesi reagen biuret
warna ungu nampak terlihat walau hanya sedikit diatas.
·
Uji
glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen berubah
menjadi orange. Hal ini menunjukkan bahwa roti mengandung glukosa.
·
Uji
lemak, roti yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda
transparan . Hal ini berarti roti tidak memiliki kandungan lemak.
9. Tahu
putih
·
Uji
amilum, ketika susu di tetesi dengan reagen lugol maka akan bereaksi dan
ternyata tidak menghasilkan warna biru
kehitaman. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum.
·
Uji
protein, tahu putih mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret
warna menjadi ungu.
·
Uji
glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas Bunsen tidak berubah
menjadi merah atau merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa tahu putih tidak
mengandung glukosa.
·
Uji
lemak, tahu putih yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan
. Hal ini berarti tahu putih tidak memiliki kandungan lemak.
10. Pisang
·
Uji
amilum, pisang ditetesi dengan reagen lugol tidak menghasilkan warna coklat
kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa pisang tidak memiliki kandungan amilum.
·
Uji
protein, pisang tidak memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi reagen
biuret tidak terjadi perubahan.
·
Uji
glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen berubah
menjadi orange. Hal ini menunjukkan bahwa pisang mengandung glukosa.
·
Uji
lemak, pisang tidak mengandung lemak karena kertas buram yang diolesi gerusan
pisang tidak meninggalkan noda transparan.
IX.
Kesimpulan
Baik itu karbohidrat, protein, maupun lemak memiliki
perannya masing – masing di dalam tubuh. Oleh karenanya, tidak dibenarkan mengurangi asupan salah satunya secara ekstrem dengan
alasan tertentu karena dapat menimbulkan ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuh.
Semuanya harus dikonsumsi dalam porsi yang tepat sehingga tidak menimbulkan
dampak yang buruk kedepannya. Dalam melakukan uji makanan ini, ada beberapa
hasil percobaan yang tidak sesuai dengan asumsi pertama yang kami buat bahkan
beberapa data percobaan ini berbeda dengan kelompok lain yang melakukan
praktikum bersamaan dengan kami. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa tidak semua jenis bahan makanan yang diuji
akan menghasilkan data yang sama, karena beberapa faktor ekstern seperti kurang
bersihnya alat yang digunakan, perbedaan merk bahan yang digunakan, atau bisa
juga karena perbedaan kandungan gizi pada bahan makanan yang sama.
X.
Daftar Pustaka
Erlangga : Irnaningtyas. 2013. Biologi 2 untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu – ilmu Alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar