Minggu, 03 Desember 2017

Laporan Praktikum Biologi Uji Makanan



LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI
“Uji Makanan”
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Description: D:\WhatsApp\Media\WhatsApp Images\IMG-20170124-WA0012.jpg

Nama         : Widyani Putri
          Kelas          : XI MIA E        

          Kelompok               
1.    Cindra Karunia P         (08)
2.    Haris Surya H              (15)
3.    Nabila Anggita A         (22)
4.    Widyani Putri              (34)


      I.            Judul
Laporan Praktikum Biologi : Uji Makanan
   II.            Tujuan
Menguji keberadaan kandungan gizi (karbohidrat, protein, glukosa, dan lemak) pada berbagai bahan makanan
III.            Landasan Teori
Makanan diperlukan tubuh manusia untuk pertumbuhan dan melakukan kegiatan sehingga tubuh tetap sehat. Makanan yang kamu makan sebaiknya mengandung gizi. Asupan gizi yang baik tidak akan terpenuhi tanpa makanan yang sehat. Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung semua zat gizi. Zat-zat gizi tersebut dibutuhkan tubuh untuk memperoleh energi. Selain itu, zat gizi digunakan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan sel-sel tubuh serta memelihara kesehatan. Zat-zat makanan yang diperlukan tubuh, di antaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Karbohidrat, protein, dan lemak diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang banyak sehingga disebut makronutrien. Sementara itu, vitamin dan mineral diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang lebih sedikit sehingga disebut mikronutrien. Nah, dalam percobaan kali ini yang akan dibahas dan diuji kandungannya pada beberapa bahan makanan yang telah disediakan adalah karbohidrat, protein, glukosa dan lemak.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). rumus karbohidrat adalah CnH2nOn. Karbohidrat paling banyak berasal dari tumbuh – tumbuhan yang melakukan fotosintesis. Karbohidrat dalam makanan berupa pati, sukrosa, laktosa, dan fruktosa.  Karbohidrat dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang terdiri atas satu gugus gula, contohnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Disakarida terdiri atas dua gugus gula, contohnya sukrosa, fruktosa, dan maltosa. Sedangkan polisakarida terdiri atas banyak gugus gula seperti misalnya pati. Sebagai makronutrien karbohidrat tentunya memiliki peran penting dalam tubuh kita. Nah, fungsi atau peran karbohidrat tersebut, antara lain :
*      Sebagai sumber energi
Setiap satu gram karbohidrat menghasilkan sekitar 4,1 kkal. Karbohidrat merupakan sumber utama energy bagi penduduk di seluruh duniakarena banyak terdapat di alam dan harganya relatif murah. Di dalam tubuh, karbohidrat berbentuk glukosa, di simpan di hati dan otot dalam bentuk glikogen, dan sebagian diubah menjadi lemak sebagai cadangan energy.
*      Pengatur metabolisme lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, yang akan menghasilkan badan keton. Karbohidrat sekitar 50 – 100 gram/hari dibutuhkan untuk mencegah keracunan akibat peningkatan keton dalam tubuh
*      Menghemat protein
Apabila kebutuhan karbohidrat tercukupi, protein tidak diakan digunakan sebagai sumber energi.
*      Membantu pengeluaran feses
Hemiselulosa dan pectin mampu menyerap banyak air dalam usus besar sehingga memberi bentuk feses dan membantu pembuangan feses.
Dalam tubuh, kebutuhan karbohidrat harus tercukupi dengan baik. Apabila tubuh kekurangan karbohidrat maka dapat mengakibatkan ketosis ataupun kerapuhan tulang. Ketosis adalah penyakit kelebihan keton dalam darah, jika tubuh kekurangan karbohidrat maka lemak akan diubah menjadi energy. Metabolism inilah yang menyebabkan produksi keton meningkat dan mungkin melebihi kecepatan pembuangannya. Selain itu, kekurangan karbohidrat akan menyebabkan digunakannya protein sebagai sumber energi akibatnya jumlah protein yang digunakan sebagai zat pembangun akan berkurang dan memungkinkan terjadinya penyusutan jaringan.
Selanjutnya adalah protein. Protein merupakan bagian terbesar tubuh setelah air, sebanyak seperlima dari bagian tubuh. Protein tersusun dari ataom karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N). sumber protein ini sendiri bisa berasal dari daging berwarna merah ( misalnya : daging sapi, kambing, kerbau ), Ikan, daging ungags, telur, susu, kerang, keju, serta kelompok kacang – kacangan dan hasil pengolahannya ( contoh : kedelai, kacang hijau, kacang merah, dan kacang panjang ). Protein memiliki beberapa fungsi, diantaranya menghasilkan jaringan baru selama masa pertumbuhan, menggantikan protein yang hilang, pembuatan protein baru dengan fungsi khusus ( contoh ; enzim, hormon, dan hemoglobin ), sebagai sumber energi apabila tubuh kekurangan karbohidrat, mengatur keseimbangan air di dalam tubuh, memelihara  kenetralan tubuh dengan bertindak sebagai buffer untuk menjaga pH pada taraf konstan, pembentukan antibodi untuk melawan infeksi bibit penyakit, serta mengangkut zat – zat gizi dari dinding saluran pencernaan ke darah, dari darah ke jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel. Akibat yang ditimbulkan karena kekurangan protein antara lain adalah marasmus dan kwasiokhor. Marasmus adalah penyakit dan biasanya diderita oleh bayi usia satu tahun karena terlambat diberi makanan tambahan, penyapihan mendadak, sering terserang infeksi saluran pencernaan, atau formula pengganti ASI yang terlalu encer.  Gejalanya, yaitu anak apatis, tampak lebih tua, dehidrasi, pembengkakan hati, cacingan, pertumbuhan lambat, dsb.
Berikutnya adalah lemak. Lemak meliputi senyawa heterogen yang sukar larut di dalam air, tapi pada keadaan tertentu membentuk emulsi (misalnya, saat dicserna di salam usus). Ada 2 macam lemak, yaitu lemak hewani dan lemak nabati. Lemak hewani adalah lemak yang dihasilkan hewan. Contoh lemak hewani adalah daging, keju, minyak ikan, telur, dan mentega. Adapun lemak nabati adalah lemak yang bearasal dari tumbuh-tumbuhan. Contoh lemak nabati adalah kelapa, kacang tanah, dan margarin. Dalam perannya di dalam tubuh, lemak berfungsi sebagai sumber energi yang lebih efektif dibandingan kerbohidrat dan protein karena dapat disimpan di dalam tubuh pada jangka waktu yang lumayan lama, sebagai perlindungan dari benturan dan mempertahankan organ tubuh tetap pada posisinya, sebagai penyekatan/isolasi ( mencegah tubuh kehilangan panas), mengakibatkan penghambatann peristaltik lambung dan sekresi asam sehingga menunda waktu pengosongan lambung dan mrncegah timbulnya rasa lapar, ikut serta membangun jaringan tubuh khususnya sebagai bahan penyusun membran sel, sebagai penyedia vitamin larut lemak ( yaitu vitamib A, D, E, K), menghemat protein, sebagai pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan makanan, serta memberi kelezatan pada makanan. Kelebihan konsumsi lemak secara berkala dapat menimbulkan obesitas akan tetapi ada beberapa lemak yang berpengaruh baik bagi tubuh seperti omega 3. Omega 3 itu sendiri merupakan asam lemak esensial yang dapat mencegah dan menghambat pertumbuhan sel – sel kanker, memperbaiki tekanan darah, mencegah penyakit jantung, meningkatkan kekebalan tubuh, serta membantu perkembangan otak dan daya ingat sehingga meningkatkan kemampuan belajar dan mengingat. Sumber asam lemak omega 3 antara lain ikan salmon, ikan tuna, ikan tenggiri, telur, kacang kenari, kedelai, sayur bayam, brokoli, kembang kol, buah labu, dan pepaya.
Yang terakhir adalah glukosa. Glukosa sebenarnya termasuk dalam kelompok karbohidrat yaitu monosakarida. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid sehingga jaringan ini sangat tergantung pada glukosa. Glukosa adalah karbohidrat yang paling sederhana dan mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh. Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (pati hewan) dan sel lemak yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernah secara langsung dikonversi menjadi glukosa.
Adapun sebelum membahas lebih lanjut mengenai percobaan ini, kelompok kami memiliki asumsi atau hipotesis tentang kandungan gizi dari makanan yang kami uji antara lain, sebagai berikut :
Bahan Makanan
Kandungan gizi
Nasi
Karbohidrat, glukosa
Kentang (rebus)
Karbohidrat,
Susu
Protein, glukosa, lemak
Putih telur (rebus)
Protein, lemak
Tempe mentah
Protein
Mentega
Lemak
Minyak goring
Lemak
Roti tawar
Karbohidrat, protein, glukosa
Tahu putih
Protein
Pisang
Karbohidrat, glukosa

IV.            Alat dan Bahan
1.    Tabung reaksi
2.    Pipet
3.    Papan tes porselen
4.    Lampu spiritus / Bunsen
5.    Mortar dan alat tumbuk
6.    Larutan lugol
7.    Lautan biuret
8.    Larutan benedict
9.    Kertas buram
10.           Berbagai bahan makanan :
·         Nasi
·         Kentang (rebus)
·         Susu
·         Putih telur (rebus)
·         Tempe (mentah)
·         Mentega
·         Minyak goreng
·         Roti tawar
·         Tahu putih
·         Pisang         
                                         
  V.            Cara Kerja
1.    Uji Karbohidrat ( amilum ) dengan larutan lugol
Ø  Masing - masing bahan makanan yang padat dihancurkan atau ditumbuk terlebih dahulu, lalu tambahkan sedikit air agar teksturnya sedikit lembek. Pastikan alat – alat yang digunakan dicuci terlebih dahulu saat menggunakannya pada bahan makanan yang berbeda, agar tidak mengontaminasi masing – masing larutan
Ø  Letakkan 1 – 2 tetes masing – masing larutan bahan makanan pada papan porselen
Ø  Teteskan larutan lugol dan amatilah perubahan warna yang terjadi pada papan porselen
Ø  Bila larutan berubah warna menjadi hitam atau kebiruan, maka bahan makanan yang diuji terbukti mengandung karbohidrat
Ø  Catatlah pada tabel pengamatan, bahan makanan apa saja yang mengandung karbohidrat dan bahan makanan apa yang tidak mengandung karbohidrat

2.    Uji Protein dengan larutan biuret
Ø  Masing - masing bahan makanan yang padat dihancurkan atau ditumbuk terlebih dahulu, lalu tambahkan sedikit air agar teksturnya sedikit lembek. Pastikan alat – alat yang digunakan dicuci terlebih dahulu saat menggunakannya pada bahan makanan yang berbeda, agar tidak mengontaminasi masing – masing larutan
Ø  Letakkan 1 – 2 tetes masing – masing larutan bahan makanan pada papan porselen
Ø  Teteskan larutan biuret dan amatilah perubahan warna yang terjadi pada papan porselen
Ø  Bila larutan berubah warna menjadi ungu atau lembayun muda, maka bahan makanan yang diuji terbukti mengandung protein
Ø  Catatlah pada tabel pengamatan, bahan makanan apa saja yang mengandung protein dan bahan makanan apa yang tidak mengandung protein

3.    Uji Glukosa dengan benedict
Ø  Masing - masing bahan makanan yang padat dihancurkan atau ditumbuk terlebih dahulu, lalu tambahkan sedikit air agar teksturnya sedikit lembek. Pastikan alat – alat yang digunakan dicuci terlebih dahulu saat menggunakannya pada bahan makanan yang berbeda, agar tidak mengontaminasi masing – masing larutan
Ø  Letakkan 1 ml masing – masing larutan bahan makanan kedalam masing – masing tabung reaksi
Ø  Tambahkan larutan benedict secukupnya ( 1-5 tetes)  ke dalam masing – masing tabung reaksi
Ø  Jika terbentuk endapan merah / merah bata maka bahan makanan yang diuji mengandung glukosa
Ø  Catatlah pada tabel pengamatan, bahan makanan apa saja yang mengandung glukosa dan bahan makanan apa yang tidak mengandung glukosa
4.    Uji Lemak 
Ø  Masing - masing bahan makanan yang padat dihancurkan atau ditumbuk terlebih dahulu, lalu tambahkan sedikit air agar teksturnya sedikit lembek. Pastikan alat – alat yang digunakan dicuci terlebih dahulu saat menggunakannya pada bahan makanan yang berbeda, agar tidak mengontaminasi masing – masing larutan
Ø  Siapkan kertas buram dan buatlah garis kotak – kotak berukuran 5 x 5 cm
Ø  Teteskan atau oleskan tiap larutan bahan makanan pada kotak – kotak tersebut serta tuliskan nama bahan makanan pada  tiap kotak. Keringkan lalu amati
Ø  Amatilah perubahan yang terjadi,, apabila kertas tampak buram seperti terkena minyak atau tambak transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak

VI.            Hasil Percobaan
Bahan Makanan
Hasil percobaan ( diberi tanda + atau - )
Kesimpulan
Uji Amilum
Uji Protein
Uji Glukosa
Uji Lemak
Nasi
+
-
+
-

Kentang ( rebus)
+
-
-
-

Susu
-
+
+
+

Putih telur
-
+
+
+

Tempe mentah
-
+
+
-

Mentega
-
-
-
+

Minyak goreng
-
-
-
+

Roti tawar
+
+
+
-

Tahu putih
-
+
-
-

Pisang
-
-
+
-

                         

VII.            Jawaban pertanyaan
a.       Bahan makanan apa saja yang mengandung karbohidrat?
Jawab : nasi, kentang, roti tawar.
b.      Bahan makanan apa saja yang mengandung protein?
Jawab : susu, telur, tempe mentah, roti tawar, tahu putih.
c.       Bagaimakah perubahan warna yang terjadi jika suatu percobaan diketahui merupakan uji Biuret positif?
Jawab : Larutan biuret digunakan untuk menguji kandungan protein pada bahan makanan. Oleh karena itu, apabila suatu percobaan diketahui merupakan uji Biuret positif maka zat makanan dalam percobaan tersebut terbukti mengandung protein.
d.      Bahan makanan apa saja yang mengandung glukosa?
Jawab : nasi, susu, telur, roti tawar, pisang.
e.      Bahan makanan apa saja yang mengandung lemak?
Jawab : susu, telur, mentega, minyak goreng.
f.        Bahan makanan apa yang mengandung lebih dari satu zat gizi?
Jawab : nasi, susu, telur, roti tawar.
g.       Bagaimakah kesesuaian hasil percobaan dengan asumsi awal terhadap kandungan zat gizi dalam makanan tersebut?
Jawab : Hampir semua hasil percobaan sesuai dengan asumsi awal, tetapi masih ada beberapa yang tidak sesuai seperti pisang yang kami uji ternyata tidak mengandung karbohidrat atau putih telur yang kami uji ternyata mengandung glukosa walau tidak dalam jumlah banyak.
VIII.            Pembahasan
Pada percobaan ini, untuk mengetahui kandungan karbohidrat, protein, glukosa, dan lemak  pada bahan makanan menggunakan beberapa reagen, antara lain :
v  Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi hitam atau kebiruan, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
v  Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu atau lembayung muda. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : Kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.
v  Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah atau merah bata ketika reagen Benedict dicampur dan dipanaskan dengan glukosa. Glukosa memiliki sebuah elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
v  Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak
Dari percobaan yang telah kami lakukan, berikut rincian mengenai hasil pengamatan kami :
1.      Nasi
·         Uji amilum, nasi ditetesi dengan reagen lugol ternyata menghasilkan warna coklat kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi memiliki kandungan amilum.
·         Uji protein, nasi tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret tidak terjadi perubahan warna menjadi ungu.
·         Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen berubah menjadi orange. Hal ini menunjukkan bahwa nasi mengandung glukosa.
·         Uji lemak, nasi yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan . Hal ini berarti nasi tidak memiliki kandungan lemak.
2.      Kentang (rebus)
·         Uji amilum, kentang ditetesi dengan reagen lugol ternyata menghasilkan warna coklat kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa kentang memiliki kandungan amilum.
·         Uji protein, kentang tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret tidak terjadi perubahan warna menjadi ungu.
·         Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas Bunsen tidak berubah menjadi merah atau merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa kentang tidak mengandung glukosa.
·         Uji lemak, kentang yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan . Hal ini berarti kentang tidak memiliki kandungan lemak.
3.      Susu
·         Uji amilum, ketika susu di tetesi dengan reagen lugol maka akan bereaksi dan ternyata tidak  menghasilkan warna biru kehitaman. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum.
·         Uji protein, susu mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.
·         Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen berubah menjadi orange. Hal ini menunjukkan bahwa susu mengandung glukosa.
·         Uji lemak, susu yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan. Maka susu mengandung lemak.
4.      Telur
·         Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna orange kecoklatan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
·         Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.
·         Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas bunsen ternyata berwarna kuning kecoklatan. Hal itu menunjukkan bahwa putih telur mengandung sedikit glukosa.
·         Uji lemak, putih telur yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan. Maka putih telur mengandung lemak.
                                                                                  
5.      Tempe mentah
·         Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih kecoklatan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak mengandung amilum.
·         Uji protein, tempe hanya sebagian mengandung protein karena ketika ditetesi dengan reagen biuret warna menjadi setengah ungu.
·         Uji glukosa, tempe mengandung sedikit glukosa. Ketika ditetesi benedict dan dipanaskan diatas busen warna berubah menjadi agak orange.
·         Uji lemak, ketika dioleskan pada kertas buram tempe tidak meninggalkan noda transaparan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak memiliki kandungan lemak.

6.      Mentega
·         Uji amilum, mentega di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan tidak  menghasilkan warna biru kehitaman. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa mentega memiliki amilum.
·         Uji protein, mentega tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret tidak terjadi perubahan warna menjadi ungu.
·         Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas Bunsen tidak berubah menjadi merah atau merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa mentega tidak mengandung glukosa.
·         Uji lemak, mentega yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan. Maka mentega mengandung lemak.
7.      Minyak goreng
·         Uji amilum, minyak goreng di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan tidak  menghasilkan warna biru kehitaman. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa minyak goreng memiliki amilum.
·         Uji protein, minyak goreng tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret tidak terjadi perubahan warna menjadi ungu.
·         Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas Bunsen tidak berubah menjadi merah atau merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa minyak goreng tidak mengandung glukosa.
·         Uji lemak, minyak goreng yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan. Maka minyak goreng mengandung lemak.
8.      Roti tawar
·         Uji amilum, roti di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru kehitaman. Maka dari itu roti mengandung amilum.
·         Uji Protein, roti mengandung sedikit protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna ungu nampak terlihat walau hanya sedikit diatas.
·         Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen berubah menjadi orange. Hal ini menunjukkan bahwa roti mengandung glukosa.
·         Uji lemak, roti yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan . Hal ini berarti roti tidak memiliki kandungan lemak.
9.      Tahu putih
·         Uji amilum, ketika susu di tetesi dengan reagen lugol maka akan bereaksi dan ternyata tidak  menghasilkan warna biru kehitaman. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum.
·         Uji protein, tahu putih mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.
·         Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas Bunsen tidak berubah menjadi merah atau merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa tahu putih tidak mengandung glukosa.
·         Uji lemak, tahu putih yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan . Hal ini berarti tahu putih tidak memiliki kandungan lemak.
10.  Pisang
·         Uji amilum, pisang ditetesi dengan reagen lugol tidak menghasilkan warna coklat kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa pisang tidak memiliki kandungan amilum.
·         Uji protein, pisang tidak memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi reagen biuret tidak terjadi perubahan.
·         Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen berubah menjadi orange. Hal ini menunjukkan bahwa pisang mengandung glukosa.
·         Uji lemak, pisang tidak mengandung lemak karena kertas buram yang diolesi gerusan pisang tidak meninggalkan noda transparan.

IX.            Kesimpulan
Baik itu karbohidrat, protein, maupun lemak memiliki perannya masing – masing di dalam tubuh. Oleh karenanya, tidak dibenarkan mengurangi asupan salah satunya secara ekstrem dengan alasan tertentu karena dapat menimbulkan ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuh. Semuanya harus dikonsumsi dalam porsi yang tepat sehingga tidak menimbulkan dampak yang buruk kedepannya. Dalam melakukan uji makanan ini, ada beberapa hasil percobaan yang tidak sesuai dengan asumsi pertama yang kami buat bahkan beberapa data percobaan ini berbeda dengan kelompok lain yang melakukan praktikum bersamaan dengan kami. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa tidak semua jenis bahan makanan yang diuji akan menghasilkan data yang sama, karena beberapa faktor ekstern seperti kurang bersihnya alat yang digunakan, perbedaan merk bahan yang digunakan, atau bisa juga karena perbedaan kandungan gizi pada bahan makanan yang sama.
  X.            Daftar Pustaka
Erlangga : Irnaningtyas. 2013. Biologi 2 untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu – ilmu Alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar