LAPORAN PRAKTIKUM
“Reaksi
Kesetimbangan, Reaksi Bolak – balik, dan Pergeseran Reaksi”
TAHUN
PELAJARAN 2017/2018

Nama : Widyani Putri
Kelas :
XI MIA E
Kelompok 1
1.
Faizal
Rahmadi A (11)
2.
Farhana
Maulida H (12)
3.
Haris
Surya H (15)
4.
Nelatun
Inayah (24)
5.
Widyani
Putri (34)
PERCOBAAN
1
Reaksi
Bolak - balik
I.
Tujuan
Mengetahui
dan membuktikan pada suatu reaksi kesetimbangan bahwa suatu reaksi dapat
berlangsung secara bolak - balik.
II.
Dasar Teori
Suatu
reaksi kadang memerlukan adanya pengaruh dari luar untuk dapat balik. Oleh
karena itu, reaksi tersebut tidak dapat berlangsung secara bersamaan. Apabila
suatu reaksi mengalami perubahan yang langsung dapat diamati (makroskopis),
artinya reaksi tersebut berada pada keadaan setimbang. Dalam keadaan ini,
reaksi akan terus berlangsung dalam dua arah yang berlawanan dengan laju reaksi
yang sama. Reaksi ini disebut reaksi bolak – balik (reversible). Reaksi bolak –
balik dapat diamati dengan cara melakukan reaksi ke satu arah kemudian
melakukan reaksi ke arah sebaliknya.
III.
Alat dan Bahan
a. Alat
No.
|
Nama Alat
|
Ukuran
|
Jumlah
|
1.
|
Tabung reaksi
|
-
|
1
|
2.
|
Rak tabung reaksi
|
-
|
1
|
3.
|
Pipet tetes
|
-
|
2
|
4.
|
Spatula
|
-
|
1
|
b. Bahan
No.
|
Nama
Bahan
|
Molaritas
|
Jumlah
|
1.
|
Larutan
KI
|
0,01
M
|
10
ml
|
2.
|
PbSO4
(padat)
|
-
|
½
spatula
|
3.
|
Larutan
Na2SO4
|
0,01
M
|
10
ml
|
IV.
Cara Kerja
1. Masukkan
padatan PbSO4 sebanyak ½ spatula ke dalam tabung reaksi.
2. Menggunakan
pipet tetes, teteskan larutan KI 0,01M sampai terjadi perubahan warna (umumnya
berwarna kuning).
3. Mengamati
perubahan yang terjadi.
4. Dekantasi
(buang cairannya sampai habis) larutandalam tabung reaksi tersebut sampai
tertinggal endapannya.
5. Menambahkan
larutan Na2SO4 0,01M tetes demi tetes ke dalam endapan sampai warna endapannya
berubah.
V.
Hasil Pengamatan
Warna
PbSO4 mula – mula
|
Warna
PbSO4
+ KI
|
Warna
endapan + NaSO4(aq)
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
||
Putih
|
Kuning
|
Kuning
|
putih
|
VI.
Pembahasan
Pada
percobaan ini untuk membuktikan adanya reaksi bolak – balik, kami menggunakan
larutan KI sebagai pengganti NaI untuk direaksikan dengan PbSO4, berikut
persamaan reaksinya :
PbSO4
(s) + NaI (aq) à
PbI2 (s) + Na2SO4
(putih) (tak berwarna) (kuning) (tak berwarna)
Setelah
direaksikan, ternyata terdapat endapan yang berwarna kuning dan larutan bening
di atasnya. Selanjutnya, kami mereaksikan endapan (PbI) yang terbentuk dengan
Na2SO4, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
PbI2
(s) + Na2SO4 (aq) à
PbSO4 (s) +2NaI
(kuning) (tak berwarna) (putih) (tak berwarna)
Hasilnya
adalah terbentuk lagi produk yang semula yaitu padatan berwarna putih dan
larutan bening. Ini membuktikan jika reaksi tersebut dapat berlangsung secara
bolak – balik. Hal itu dapat dilihat dari perubahan warna pada PbI yang
berwarna kuning, lalu direaksikan dengan NaSO4 menghasilkan padatan PbSO4 yang
berwarna putih seperti pada keadaan awalnya.
VII.
Kesimpulan
Reaksi di atas
adalah salah satu contoh reaksi kesetimbangan, karena dapat berlangsung secara
bolak – balik. Artinya, apabila produk yang dihasilkan dari suatu reaksi
tersebut direaksikan kembali, maka akan menghasilkan reaktan semula.
PERCOBAAN
2
Reaksi
Kesetimbangan
I.
Tujuan
Mengetahui dan
membuktikan adanya reaksi kesetimbangan pada suatu reaksi.
II.
Dasar Teori
Reaksi
kimia dapat berlangsung dalam dua arah disebut reaksi dapat balik dan apabila
memiliki laju reaksi yang sama pada kedua arah yang berlawanan, maka reaksi itu
disebut dalam keadaan kesetimbangan. Sebuah reaksi akan dikatakan setimbang,
apabila :




Menurut asas Le Chatelier, bila pada
suatu sistem kesetimbangan diadakan aksi, maka sistem akan mengadakan perubahan
sedemikian sehingga pengaruh aksi itu menjadi sekecil-kecilnya. Untuk
membuktikan hal tersebut, kami melakukan percobaan di bawah ini.
III.
Alat dan Bahan
a. Alat
No.
|
Nama Alat
|
Ukuran
|
Jumlah
|
1.
|
Tabung reaksi
|
-
|
2
|
2.
|
Pengaduk
|
-
|
1
|
3.
|
Pipet tetes
|
5 ml
|
2
|
4.
|
Tabung ukur
|
10 ml
|
1
|
b. Bahan
No.
|
Nama Bahan
|
Molaritas
|
Jumlah
|
1.
|
Larutan FeCl3
|
0,001 M
|
5 ml
|
2.
|
Larutan FeCl3 pekat
|
1 M
|
3 tetes
|
3.
|
Larutan KSCN
|
0,001 M
|
5ml
|
4.
|
Larutan KSCN pekat
|
1 M
|
3 tetes
|
IV.
Cara Kerja
1. Mengambil
5 ml larutan FeCl3 0,001 M menggunakan pipet tetes dan tabung ukur ke dalam tabung
I.
2. Mengambil
5 ml larutan KSCN 0,001 M menggunakan pipet teter dan tabung ukur ke dalam tabung
II.
3. Menuangkan
larutan FeCl3 ke dalam tabung II.
4. Mengaduk
larutan FeCl3 dan larutan KSCN. Lalu biarkan selama beberapa saat, amati
perubahan warna yang terjadi.
5. Membagi
hasil campuran dari larutan tersebut ke dalam 2 tabung reaksi yang berbeda.
6. Menambahkan
3 tetes larutan FeCl3 pekat ke dalam tabung reaksi I.
7. Menambahkan
3 tetes larutan KSCN pekat ke dalam tabung reaksi II.
8. Membandingkan
perbedaan warnanya.
V.
Hasil Pengamatan
Larutan
|
Warna
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
|
Tabung I (ditetesi FeCl3 pekat)
|
Kuning
|
Merah pekat
|
Tabung II (ditetesi KSCN pekat)
|
Kuning
|
Oranye pekat
|
VI.
Pembahasan
Dalam percobaan
kali ini, terjadi tiga kali reaksi. Reaksi pertama adalah antara larutan FeCl3
dan larutan KSCN (sebagai pengganti SCN)
Saat larutan FeCl3 direaksikan dengan
KSCN akan menghasilkan warna larutan yang berwarna kuning. Pada keadaan awal
KSCN adalah larutan tidak berwarna dan FeCl3 cenderung berwarna merah.
Saat larutan pada tabung I ditetesi
dengan FeCl3 dengan konsenrasi yang lebih tinggi, produk yang dihasilkan
berwarna merah pekat. Sedangkan saat ditetesi dengan KSCN yang lebih pekat
menghasilkan larutan berwarna oranye pekat. Hal ini terjadi karena FeCl3
memberi warna merah pada larutan sedangkan KSCN yang sejak awal tidak berwarna
membuat larutan yang dihasilkan tidak berwarna merah pekat melainkan oranye.
Ini membuktikan bahwa pada keadaan setimbang suatu reaksi akan mempertahankan
keadaannya untuk tetap setimbang dengan memperkecil segala pengaruh dari luar.
Kesimpulannya adalah reaksi di atas termasuk salah satu contoh reaksi
kesetimbangan.
PERCOBAAN
3
Pergeseran
Kesetimbangan
I.
Tujuan
Mengetahui adanya
pergeseran kesetimbangan
II.
Dasar Teori
Pada reaksi kesetimbangan, baik reaktan
maupun produk akan berusaha mempertahankan kondisinya agar tetap setimbang,
salah satunya dengan menggeser arah reaksi untuk memperkecil pengaruh dari luar
(asas Le Chetelier). Sepanjang tidak ada pengaruh dari luar, konsentrasi zat –
zat dalam sistem akan selalu tetap. Berikut beberapa hal yang menimbulkan
perubahan pada sistem kesetimbangan :
1. Perubahan
Konsentrasi
Bila
suatu sistem kesetimbangan konsentrasi salah satu komponen dalam sistem
ditambah maka kesetimbangan akan bergeser dari arah penambahan itu, dan bila
salah satu komponen dikurangi maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
pengurangan itu.
2. Perubahan
Volume
Menurut asas Le Chatelier, bila volume
sistem kesetimbangan diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah ruas
yang mempunyai jumlah partikel yang besar. Dalam hal ini, jumlah partikel
sebanding dengan koefisien reaksi. Oleh karenanya, apabila volume diperbesar,
maka reaksi akan bergeser ke arah ruas yang mempunyai koefisien besar.
Begitupun sebaliknya, reaksi akan bergeser ke arah ruas yang koefisiennya lebih
kecil, jika volumenya diperkecil
3. Perubahan
Suhu
Perubahan
suhu pada suatu reaksi kesetimbangan akan menyebabkan terjadinya perubahan
nilai tetapan kesetimbangan (K). Pergeseran reaksi kesetimbangan akibat
perubahan suhu ditentukan oleh jenis reaksinya, apakah eksoterm atau endoterm.
Jika sistem dalam kesetimbangan suhunya dinaikkan, maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah endoterm atau perubahan entalpi yang nilainya posistif.
Sebaliknya, jika suhu sistem kesetimbangan diturunkan, maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah eksoterm atau yang perubahan entalpinya bernilai negatif.
4. Perubahan
Tekanan
Perubahan
tekanan akan berpengaruh pada konsentrasi gas – gas yang ada dalam
keseimbangan. Menurut persamaan gas ideal ( Pv = nRT), nilai volume dan tekanan
berbanding terbalik sehingga tekanan berakibat sebaliknya dari perubahan volume
yang telah dibahas di atas. Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), maka
reaksi akan bergeser ke arah ruas yang koefisiennya lebih kecil. Jika tekanan
diperkecil, maka reaksi akan bergeser ke arah ruas yang koefisiennya lebih
besar. Sedangkan jika jumlah koefisien di ruas kanan dan ruas kiri sama, maka
baik tekanan maupun volume tidak mempengaruhi arah bergesernya reaksi
5. Pengaruh
Katalis
Dalam
reaksi kesetimbangan, katalis berfungsi untuk mempercepat terjadinya reaksi
kesetimbangan baik itu yang berlangsung ke ruas kanan maupun kiri.
III.
Alat dan Bahan
a. Alat
No.
|
Nama
Alat
|
Ukuran
|
Jumlah
|
1.
|
Tabung
reaksi
|
|
|
2.
|
Rak
tabung
|
|
|
3.
|
Pipet
tetes
|
|
|
4.
|
Gelas
kimia
|
|
|
5.
|
Silinder
ukur
|
|
|
6.
|
Pengaduk
|
|
|
b. Bahan
No.
|
Nama
Bahan
|
Molaritas
|
Jumlah
|
1.
|
Larutan
FeCl3
|
1M
|
|
2.
|
Larutan
KSCN
|
1M
|
|
3.
|
Kristal
Na2HPO4
|
-
|
½
spatula
|
4.
|
Akuades
|
-
|
50
ml
|
IV.
Cara Kerja
1. Mengambil
50 mL akuades dan memasukkannya ke dalam gelas kimia.
2. Meneteskan
masing – masing 3 tetes FeCl3 1M dan KSCN 1M ke dalam gelas kimia, lalu aduk.
3. Membagi
larutan dalam gelas kimia ke dalam 5 tabung reaksi sama banyak.
4. Biarkan
tabung I sebagai pembanding.
5. Menambahkan
FeCl3 sebanyak 3 tetes ke dalam tabung II.
6. Menambahkan
3 tetes KSCN ke dalam tabung III.
7. Menambahkan
½ spatula Na2HPO4 ke dalam tabung IV. Lalu aduk sampai tercampur.
8. Menambahkan
akuades sebanyak 5 mL ke dalam tabung V.
9. Membandingkan
warna dari tabung II,III,IV, dan V dengan tabung I
V.
Hasil Pengamatan
Tabung
|
Perlakuan
|
Warna
larutan
|
I
|
-
|
Oranye
|
II
|
Ditambah
FeCl3
|
Merah
pekat
|
III
|
Ditambah
KSCN
|
Merah
|
IV
|
Ditambah
Na2HPO4
|
Kuning
|
V
|
Ditambah
akuades
|
Kuning
muda
|
VI.
Pembahasan
Pada
percobaan ini, kami mereaksikan larutan FeCl3 dan KSCN, lalu membaginya sama
rata ke dalam lima tabung reaksi. Dengan tabung I kami jadikan sebagai
pembanding.
Lalu,
pada tabung II kami tambahkan FeCl3 yang ternyata menghasilkan larutan berwarna
merah pekat. Hal ini terjadi karena jumlah FeCl3 dalam larutan bertambah,
sehingga larutan berubah warna menjadi lebih pekat, dimana larutan FeCl3 yang
awal mulanya memang berwarna merah.
Pada
tabung III kami menambahkan KSCN 1M, dan ternyata menghasilkan larutan yang
berwarna merah walau lebih muda dari tabung II. Ini terjadi karena warna asal
dari KSCN tidak sepekat FeCl3 sehingga saat jumlahnya bertambah pun warnanya
tidak sepekat tabung II tapi masih lebih pekat daripada tabung I.
Untuk
tabung IV, kami memberi perlakuan yang berbeda, yaitu dengan menambahkan
Kristal Na2HPO4 dengan hipotesis akan terjadi persaingan antara keduannya, sehingga
ion positif reaksi pertama akan bereaksi dengan ion negatif dari larutan yang
ditambahkan, begitupun sebaliknya. Sehinggan nantinya, FeCl3 yang merupakan ion
positif akan mengikat ion negatif dari larutan Na2HPO4 yaitu HPO4 dan
sebaliknya dimana Na2 akan mengikat Cl3. Akibatnya, warna larutan yang
dihasilkan menjadi lebih muda dari tabung I, yaitu berwarna kuning.
Sedangkan
untuk tabung yang terakhir, kami menambahkan akuades sebanyak 5 mL sehingga
volume larutan bertambah 2 kali lebih besar dari tabung I. Menambah aquades
tidak akan mempengaruhi kesetimbangan jika dalam volume yang sedikit. Akan
tetapi, dalam jumlah banyak akuades akan memperkecil konsentrasi sehingga
reaksi bergeser ke arah kiri dan menambah jumlah volumenya.
VII.
Kesimpulan
Dengan menggunakan tabung I sebagai
pembanding, maka warna yang dihasilkan pada tabung II dan III memiliki warna
yang lebih pekat, pada tabung IV warnanya menjadi lebih muda, sedangkan pada
tabung V volumenya bertambah dan warnanya lebih muda. Hal itu terjadi karena
pada tabung II dan III larutan yang ditambahkan menambah konsentrasi dari salah
satu zat yang direaksikan sehingga warnanya lebih pekat. Sedangkan pada tabung
IV terjadi persaingan antara ion negatif dan ion positif dari masing – masing
larutan wal dan larutan yang ditambahkan sehingga warna yang dihasilkan kurang
pekat. Untuk tabung V sendiri, penambahan akuades dengan jumlah yang banyak
menyebabkan volume larutan bertambah dan konsentrasinya menjadi lebih kecil.
Daftar
Pustaka
Erlangga
: Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia 1 untuk
SMA/MA Kelas X
Istana
Media : Rahmawati, Kurnia Ayu. 2015. Rumus
dan Materi SMA/MA Super Lengkap.
https://lapprakkimia.wordpress.com/2015/01/27/reaksi-dapat-balik-laporan-praktikum-mengenai-kesetimbangan-kimia/
https://yosifitri78.wordpress.com/kimia-xi/semester-1/4-kesetimbangan-reaksi/
https://rinioktavia19942.wordpress.com/kimia-kelas-xi/semester-i/kesetimbangan-kimia/faktor-yang-mempengaruhi-pergeseran-kesetimbangan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar